Tangga Jarak Dan Berat

Tangga Jarak Dan Berat

A. Konversi Satuan Berat atau Massa

Satuan berat merupakan salah satu satuan pokok dalam bidang ilmu eksak yang juga disebut dengan massa. Berdasarkan Satuan Internasional (SI), satuan berat standar adalah kilogram (kg). Satu kilogram didefinisikan sebagai massa dari suatu silinder yang dibuat dari campuran platina-iridium. Satu kilogram standar disimpan di Sevres, Paris.

Konversi Satuan Berat

Catatan: tanda titik (.) merupakan pemisah decimal

Satuan Pokok Lain: Satuan Panjang | Satuan Berat | Satuan Waktu | Satuan Suhu | Satuan Arus Listrik | Satuan Intensitas Cahaya | Satuan Jumlah Zat

Satuan berat adalah satuan yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda, secara umum dasar penentuan satuan berat menggunakan air murni dalam suhu 4°C. Satu kilogram dapat diukur dengan 1 liter air murni dalam suhu 4°C

Tangga jarak kosmos (Jawi: ‏تڠݢ جارق كوسموس‎‎; juga dikenali sebagai skala jarak ekstragalaksi) adalah sesaran kaedah di mana para ahli astronomi menentukan jarak ke objek angkasa. Pengukuran jarak langsung sebenar objek astronomi mungkin hanya untuk objek yang "cukup dekat" (sekitar seribu parsek) ke Bumi. Teknik untuk menentukan jarak ke objek yang lebih jauh semuanya berdasarkan pelbagai korelasi yang diukur antara kaedah yang berfungsi pada jarak dekat dan kaedah yang berfungsi pada jarak yang jauh. Beberapa kaedah bergantung kepada lilin piawai, yang merupakan objek astronomi yang mempunyai kekilauan yang diketahui.

Analogi tangga timbul kerana tiada teknik tunggal yang dapat mengukur jarak pada semua julat yang ditemui dalam astronomi. Sebaliknya, satu kaedah boleh digunakan untuk mengukur jarak berdekatan, satu lagi boleh digunakan untuk mengukur jarak dekat dengan jarak perantaraan, dan sebagainya. Setiap langkah tangga menyediakan maklumat yang boleh digunakan untuk menentukan jarak pada tangga yang lebih tinggi seterusnya.

Pada dasar tangga adalah pengukuran jarak asas, di mana jarak ditentukan secara langsung, tanpa andaian fizikal mengenai sifat objek yang dipersoalkan. Pengukuran kedudukan bintang yang tepat adalah sebahagian daripada disiplin astrometri.

Pengukuran jarak langsung didasarkan pada unit astronomi (AU), iaitu jarak antara Bumi dan Matahari. Hukum Kepler memberikan nisbah yang tepat mengenai saiz orbit objek yang mengorbit Matahari, tetapi tidak memberikan pengukuran skala keseluruhan sistem orbit. Radar digunakan untuk mengukur jarak antara orbit bumi dan jasad kedua. Daripada ukuran dan nisbah kedua-dua saiz orbit, saiz orbit bumi dikira. Orbit bumi diketahui dengan ketepatan mutlak beberapa meter dan ketepatan relatif beberapa 6989100000000000000♠1×10−11.

Secara sejarah, pemerhatian transit Zuhrah adalah penting dalam menentukan AU; pada separuh pertama abad ke-20, pemerhatian asteroid juga penting. Pada masa ini, orbit bumi ditentukan dengan ketepatan tinggi menggunakan pengukuran radar jarak ke Zuhrah dan planet-planet dan asteroid yang berdekatan lain[1], dan dengan mengesan kapal angkasa antara planet dalam orbit mereka mengelilingi Matahari menerusi Sistem Suria.

Pengukuran jarak asas yang paling penting berasal dari paralaks trigonometri. Apabila Bumi mengorbit Matahari, kedudukan bintang yang berdekatan akan kelihatan beralih sedikit berbanding belakangnya yang lebih jauh. Peralihan ini adalah sudut dalam segitiga sama kaki, dengan 2 AU (jarak antara kedudukan lampau orbit Bumi keliling Matahari) menjadikan kaki asas segitiga dan jarak ke bintang menjadi kaki yang sama panjang. Jumlah peralihan agak kecil, mengukur 1 arkasaat untuk objek pada jarak 1 parsek (3.26 tahun cahaya) ke bintang yang terdekat, dan selepas itu berkurangan jumlah sudutnya apabila jarak meningkat. Ahli astronomi selalunya menyatakan jarak dalam unit parsek (arkasaat paralaks); tahun cahaya digunakan dalam media popular.

Disebabkan paralaks menjadi lebih kecil untuk jarak yang jauh lebih besar, jarak yang berguna dapat diukur hanya untuk bintang-bintang yang cukup dekat untuk mempunyai paralaks yang lebih besar dari beberapa kali ketepatan pengukuran. Pengukuran paralaks biasanya mempunyai ketepatan yang diukur dalam miliarkasaat.[2] Sebagai contoh, pada 1990-an, misi Hipparcos memperoleh paralaks untuk lebih seratus ribu bintang dengan ketepatan kira-kira satu miliarkasaat,[3] memberikan jarak yang berguna untuk bintang-bintang untuk beberapa ratus parsek. Teleskop Hubble WFC3 kini mempunyai potensi untuk memberikan ketepatan 20 hingga 40 mikroarkasaat, membolehkan pengukuran jarak yang boleh dipercayai sehingga 5,000 parsek (16,000 ly) untuk bilangan kecil bintang.[4][5] Pada tahun 2018, Pelepasan Data 2 dari misi angkasa Gaia memberikan jarak yang sama tepat kepada kebanyakan bintang yang lebih terang daripada magnitud ke-15.[6]

Templat:Units of length used in Astronomy

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Apa Bedanya Berat dan Massa?

Berat dari suatu benda di dalam fisika adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan massa benda tersebut. Massa benda adalah tetap di mana-mana, tetapi berat sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut.

Berat dan massa secara mendasar adalah dua kuantitas yang berbeda: massa adalah suatu sifat intrinsik dari materi, sedangkan berat adalah suatu gaya yang merupakan hasil aksi gravitasi pada materi.

Dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari, kata “berat” tetap untuk menyebut “massa” suatu objek (terutama manusia), misalnya “Berat saya 70 kilogram”, walaupun diketahui bahwa kilogram adalah suatu satuan massa.

Nah, sekarang sudah paham kan perbedaan berat dan massa? Yuk, kita lanjut belajar secara lebih spesifik tentang satuan berat.

Contoh Soal Satuan Berat

6 pon + 12 kuintal + 7.200 ons = ... kilogram

Jadi, jumlahnya adalah 3 + 1.200 + 720 = 1.923 kilogram.

Ibu akan membuat adonan yang terdiri atas terigu 3 hg, gula 25 dag, dan mentega 1.000 dg. Berapa gram berat adonan tersebut?

Jadi, berat adonan adalah 300 + 250 + 150 = 700 gram.

Pada saat Bapak belanja ke pasar, Bapak membeli beras 3/5 kuintal, tepung terigu 20 kilogram, dan ikan laut 200 ons. Berapa kilogram semua belanjaan Bapak?Pembahasan:

Jadi, jumlah belanjaan Bapak adalah 60 + 20 + 20 = 100 kilogram.

Demikian penjelasan lengkap mengenai satuan berat. Semoga bermanfaat untuk kehidupanmu sehari-hari, detikers!

Satuan berat adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung berat dari suatu benda. Ukuran satuan berat biasanya digambarkan dengan tangga mulai dari kilogram hingga miligram.

Dalam buku Pendidikan Matematika di Sekolah Dasar oleh Suvriadi Panggabean, S.Pd. dkk, dijelaskan bahwa pada awalnya, satuan berat yang digunakan sebagai standar adalah gram. Namun kini, hal tersebut telah berubah menjadi kilogram (kg).

Menurut Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia, satuan berat mencakup miligram (mg), sentigram (cg), desigram (dg), gram (g), dekagram (dag), hektogram (hg), kilogram (kg), ons, pon, kati, kuintal, dan ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa negara menggunakan standar ons dan pon alih-alih kilogram sebagai satuan berat.

Satuan berat umumnya mulai diajarkan kepada peserta didik tingkat SD dengan dipermudah melalui tangga satuan berat. Tangga satuan berat digunakan untuk mempermudah penghitungan dalam contoh soal.

Tingkat teratas dalam tangga satuan berat adalah kilogram (kg) yang diikuti dengan hektogram (hg)/ons, dekagram (dag), gram (g), centigram (cg) dan yang terendah adalah miligram (mg).

Setiap tingkat satuan berat mempunyai hubungan satu sama lainnya. Dalam penghitungannya setiap turun satu tangga akan dikalikan dengan 10. Sedangkan naik satu tingkat akan dibagi dengan 10.

Sebagai contoh, jika berat benda yang diketahui dalam satuan gram dan berat yang ditanya dalam satuan ons, bagaimana penghitungannya?

Maka berat benda yang diketahui dalam gram harus dibagi 100 karena ons sama dengan hektogram yang berada dua tingkat di atas gram. Namun jika sebaliknya, maka berat benda yang diketahui dalam ons harus dikali 100 karena gram berada dua tingkat di bawah ons (hg).

Cara Menggunakan Tangga Satuan Berat

Seperti dijelaskan sebelumnya, Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia menjabarkan cakupan satuan berat. Nah, deretan satuan berat itu biasanya diurutkan dengan tangga satuan berat untuk mempermudah penghitungan. Berikut gambar dan penjelasannya.

Setiap tangga berbeda satu nol di bagian paling belakang. Misalnya 1 kg = 10 hg =100 dag, begitu seterusnya. Setiap turun satu tanggal, nilainya dikali 10. Sebaliknya, setiap naik satu tangga, maka nilainya dibagi 10.

Satuan Baku dan Tidak Baku

Selain satuan berat yang ada pada satuan berat tangga, ada juga beberapa satuan lain yang sering digunakan, yaitu satuan baku dan tidak baku.

Nah, untuk satuan berat dengan ukuran baku, terdapat empat ukuran yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut.

Contoh Soal Konversi Berat

Setelah bersama-sama memahami satuan berat, panjang, dan volume serta cara menghitung konversinya, coba asah pemahamanmu lewat contoh soal berikut ini, yuk!

Ibu membeli tepung seberat 4 kilogram, berapa gram berat tepung tersebut?

Berdasarkan urutannya, ada tiga tingkatan yang dilalui kg hingga g, yaitu kg ke hg, hg ke dag, dan dah ke g. Setiap satu tingkatan, kamu hanya perlu mengalikan dengan 10 karena dari kg ke gram ada 3 tingkatan maka kita mengalikan jumlah berat kilogram dengan angka 10 sebanyak 3 kali yaitu

4 x 10 x 10 x 10 = 4.000 gram.

Jadi jawaban yang benar adalah C. 4000 gram

Baca juga: Belajar Barisan dan Deret Geometri Matematika Kelas 11

______________________________________________

Nah, itulah berbagai penjelasan mengenai tangga satuan berat. Termasuk cara konversi satuan berat di tangga yang sama, alat ukur berat, cara konversi satuan panjang dan volume ke satuan berat, dan berbagai penjelasan lainnya. Semoga membantu!

Mau tahu lebih banyak tentang satuan berat dan materi matematika lainnya? Coba akses Pijar Belajar, yuk! Pijar Belajar menyediakan banyak latihan soal dan video pembahasan yang bisa kamu akses kapan saja dan dimana saja. Tunggu apa lagi? Yuk, cobain Pijar Belajar sekarang!

Satuan berat adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung berat atau beban suatu benda. Satuan ini sangat sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kegiatan perdagangan dan pengiriman barang.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari tentang apa itu satuan berat, tangga satuannya, alat pengukurnya, hingga contoh soalnya. Simak penjelasan di bawah ini.

Alat Ukur Satuan Berat

Untuk mengukur satuan berat diperlukan alat agar hasilnya akurat. Biasanya, alat yang sering digunakan untuk mengukur berat adalah timbangan. Namun, ada beberapa jenis timbangan yang bisa digunakan.

Timbangan badan digunakan khusus untuk mengetahui berat badan seseorang. Jenis timbangan badan yang bisa kamu temukan antara lain timbangan analog dan timbangan digital.

Apabila timbangan badan lebih banyak digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa, timbangan bayi digunakan khusus untuk mengukur berat badan bayi. Bentuknya cekung agar bayi aman saat dibaringkan.

Timbangan gantung biasanya digunakan untuk menimbang berat kotor suatu benada. Benda yang ditimbang antara lain seperti padi, beras, tepung, gabah, dan benda-benda basah seperti minyak kelapa.

Timbangan bebek atau disebut juga dengan timbangan kodok digunakan di pasar untuk mengukur berat benda oleh pedagang. Ada dua bagian pada timbangan ini, yaitu bagian tempat meletakkan beda yang diukur beratnya dan bagian untuk besi penyeimbang. Timbangan ini biasanya dibekali anak bandul berbagai ukuran, mulai dari 50 gram hingga 1 kg.

Timbangan emas digunakan untuk menimbang perhiasan. Bentuknya seperti neraca dengan bagian yang tergantung di kanan dan kiri.

Timbangan lantai digunakan untuk menimbang berat benda dalam jumlah yang besar. Biasanya, timbangan ini digunakan di pasar, pabrik, atau tempat penggilingan padi.

Baca Juga: Pengertian Balok, Rumus, Ciri, dan Contoh Soalnya, Lengkap!

Cara Konversi Satuan Lain ke Satuan Berat

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tidak hanya perlu melakukan konversi antar satuan yang sama saja. Kadang kala, kamu juga perlu melakukan konversi dengan satuan yang lain, misalnya seperti dari satuan volume ke satuan berat.

Wah, seperti apa ya caranya? Simak penjelasan berikut ini, ya!

Konversi Satuan Berat dari Gram dan Ton

Selain gram dan kilogram, satuan berat juga menggunakan ton, kuintal, pon, dan ons. Berikut konversi satuan berat dikutip dari buku Pintar Menghadapi Ujian Matematika.